Keinginan untuk berkumpul dari mahasiswa asal Bangka yang
sedang menuntut ilmu di Pulau Jawa, khususnya Jogja dan Jakarta begitu tinggi dengan latar belakang rasa
senasib di tempat perantauan. Kondisi dan dinamika tersebut berdampak positif
bagi perkembangan sumber daya manusia sebagai ajang bertemunya kreatifitas.
Pada 20 maret 1955 tepatnya di Jogja Mahasiswa asala Bangka
ini pun membentuk perkumpulan sebagai wadah silaturahmi yaitu Ikatan Siswa
Bangka atau disingkat ISBA yang diprakarsai oleh Dr.
Amiruddin Alwi, Drs Rusli Rani, Drs. Masud Sulaiman, Drs. Safron Ashari, Drs,
Dailami Hasan dkk. Oleh karena itu, Ikatan Siswa Bangka ini pertamakali ada di
Jogja kemudian Jakarta yang mereka sebut dengan ISBA JOGJA dan ISBA JAKARTA. Pemimpin
pertama untuk ISBA JAYA sendiri itu masih menginduk kepada JOGJA.
ISBA dibentuk menjadi sebuah organisasi siswa
kedaerahan Bangka yang berada diperantaauan. ISBA pun mulai berkarya dengan
banyak hambatan. Berbagai permasalahan seperti
rekruitmen organisasi terlarang (PKI), kesulitan dana, kurang
bertanggungjawabnya beberapa pihak terhadap organisasi ini menjadi beberapa
alasan ISBA mengalami kemunduran.
Di era 1966-1970, ISBA semakin berkembang
dengan bermunculnya cabang ISBA lain seperti di Jakarta, Bandung, dan Palembang. Kemudian di era 1980-2014 terbentuk juga cabang ISBA Solo, Bogor, Indralaya,
dan Surabaya.
ISBA JAYA merupakan sebutan bagi ISBA JAKARTA RAYA. Setelah mengalami kemuduran pada tahun 1966-1968 ISBA JAYA bangkit kembali yang dipimpin oleh Fahmi Syakir bersama Cosmas Batubara dan Abdul Gafur memperjuangkan aspirasi mahasiswa pada waktu itu. Pada masa itu ISBA JAYA tidak pernah tergantung pada pemerintah daerah, mereka berdikari. Oleh karena itu, uang yang diberikan Pemerintah Daerah untuk mengontrak sekretariat pun dibelikan rumah, kemudian yang merenovasi adalah pihak PT Timah pada waktu itu, sehingga pemerintah daerah tidak merasa memiliki asrama ISBA di Jakarta.
ISBA JAYA berjalan dengan baik mencapai
regenerasi setiap periode, secretariat sekaligus asrama ISBA JAYA yang terletak
di Gang H. Murtado di Matraman Jakarta Pusat. Banyak alumni-alumni ISBA JAYA
yang sekarang sukses yaitu Sofyan Rebuin (ex Walikota Pangkalpinang), Azhar
Romli (anggota DPR RI), Zulkarnain Karim (Walikota Pangkalpinang), Ismet
Effendi, Abu Hanifah (Bupati Bangka Tengah), mereka semua tinggal di asrama
ISBA JAYA. Masih banyak lagi alumni lainnya yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu. Dalam hal nama Ikatan ini terjadi perubahan makna yakni dengan
singkatan tetap ISBA JAYA dengan kepanjangan Ikatan Siswa Bangka Jakarta Raya
menjadi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bangka Jakarta Raya. Disebabkan pada zaman
1955an tersebut para alumni ini mulai menuntut ilmu di perantauan ini pada
tingkat SMP,SMA hingga kuliah.kemudian pada pada tahun selanjutnya sudah banyak
yang berkuliah sedang untuk tingkat SMP dan SMA sedikit.
Pemimpin ISBA JAYA dari tahun ke tahun :
·
1968-1970 Indra
·
1970-1972 Sjachrildi
·
1972-1974 Suradi Suhud
·
1974-1976 Ismed Effendi
·
1976-1978 Ishak Ramli
·
1978-1980 Djunaidi Mahari
·
1980-1982 Afaandi Daud
·
1982-1984 Chaidir
·
1984-1986 Yanto ( diganti dengan Marbawi,
selanjutnya Eva wadi)
Kemudian Isba Jaya sempat vakum sampai tahun
1999 dihidupkan lagi oleh bapak Syahrildi dan bapak Ishak selaku pencetus dan alumni bersama teman-teman
mahasiswa Bangka yang sedang kuliah di UNJ
Jakarta, antaralain Ormus, Rusfian dan dkk dan berjalan normal kembali pada
tahun-tahun berikutnya.
•
2008-2010 Rio Abadi Putra
•
2010-2011 Putra Dwi Jasa A
•
2011-2012 M. Ramlan
•
2012-2013
Ishar Zulyunandar
•
2013-2015 Julita
Memiliki semboyan
kebersamaan yakni “ Serempun Sebelukar”
yang maknanya “ kita satu rumpun dari
tanah yang sama untuk berkumpul seperti saudara”.
ISBA JAYA ( Ikatan Pelajar & Mahasiswa Bangka Jakarta Raya)*
*sejarah ISBA se-Indonesia masih belum terkumpul semua